Selamat malam, kolega?
Oke. Malam ini hati tergerak untuk mengetik tanpa malu, mengesampingkan drama dan impresi.
Berarti biasanya penuh drama dan impresi? Hahaha. Tidak munafik. Iya, kadang-kadang.
Jadi. Ada cerita menarik.
Berawal dari tugas yang diberikan dua minggu yang lalu, yang mendapat banyak sekali revisi karena kesalahpahaman antara dosen dan mahasiswa, ditambah ketidakjelasan instruksi dosen yang belibet, terlalu banyak, dan loncat kesana-kemari. Belajar dari itu, selain mencatat apa yang dikatakan dosen, saya berinisiatif merekam instruksi tugas untuk minggu berikutnya.
kelas selesai. hari berganti. berjalan normal. yang cantik semakin hari semakin cantik. yang rajin semakin hari semakin lelah. dan saya, mentranskrip ceramah instruksi tugas minggu depan. (apasih -_-)
Akibat salah ambil kelas, ceritanya nih saya adalah minoritas di kelas ini. Bisa dibilang gak punya temen yang akrab banget. Ya apalah saya ini yang gak bisa mengandalkan informasi dari orang yang saya sendiri kurang kenal. Pergaulanku kurang luas. Hahaha
Begitu juga di kelompok. (Fyi, tugas ini berkelompok)/. Memang, di kelompok ini saya memilih berperan sebagai pemain dalam tim saja. Walaupun tetap sering kali finishing tugas ada pada saya dan harus merevisi sebelum dikumpul ke dosen. (Sombong sedikit lah. Biar terlihat rajin, pinter, dan sok pinter).
Mendekati pengumpulan tugas, beberapa anak di grup kelas saling bertanya terkait tugas. Sama-sama gak paham. Awalnya saya gak menanggapi.
"Ya sudahlah, di kelas banyak anak pinter, pasti ada kok yang lebih paham." begitu pikir saya.
Tapi kok saya merasa berdosa dengan pikiran itu. Akhirnya, yasudah saya akan coba berbagi.
Nah! ini yang menarik. Setelah saya menjawab sedikit dengan pemahaman yang cuma "tau" itu....beberapa pm line masuk.
*tulangtuling tulangtuling* bunyi Line masuk.
Apah! Pada nanyain tugas. Mereka yang terkenal cantik dan hits kampus, hits FISIP, hits UB, selalu dipuji dosen, sekarang nanya sama saya yang hanya rakyat jelata..
Akhirnya si kurcaci ini sedikit dilirik *terharu*
(iya. lebay emang. tapi itu kenyataan kok)
seketika saya menyimpulkan :
"kalau kita gak cantik, paling tidak kita harus 'tau'. 'ngerti'. masalah pinter, itu pelan-pelan."
Inget mungkin pernah ada di postingan sebelumnya, cewek itu ada dua macam biar masyarakat bisa menerimanya dengan baik.
"Cantik" atau "Pintar"
Kalau udah Cantik, banyak kok yang melirik. Cantik dan pintar apalagi, banyak sekali yang mendekat.
Lalu, kalau cantik aja engga, pinter juga biasa aja, trus ditambah ga mau belajar. Mau jadi apa?
Belajar, baca, dan buat diri kita lebih tau.
Dunia kita tidak seluas ruang kamar.
Selamat sore, Cantik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar