Tidak mudah beradaptasi di lingkungan baru yang belum
terlalu aku kenal. Karena tidak hanya beradaptasi dengan biotik-abiotiknya,
tapi harus beradaptasi dengan berbagai kemungkinan positif dan negatif. Belajar
bersahabat dengan sepi, belajar beradaptasi dengan jejak kenangan di setiap
sudutnya, belajar menikmati kesendirian.
Memang, ketenangan dapat dicapai dengan berbagai jalan.
Dengan pelukan orang terdekat misalnya. Ayah, ibu, kakak, saudara, atau kekasih, mungkin.
Walau terlihat sederhana, namun maknanya tidak sesederhana menjajarkan lima huruf membentuk pola kata “peluk”.
Dengan pelukan orang terdekat misalnya. Ayah, ibu, kakak, saudara, atau kekasih, mungkin.
Walau terlihat sederhana, namun maknanya tidak sesederhana menjajarkan lima huruf membentuk pola kata “peluk”.
Pelukan itu berarti. Pelukan singkat yang murni dari hati
lebih bisa tersampaikan daripada yang hanya sekedar memeluk, hanya sebagai
syarat.
Setiap dari kita pasti menginginkan ketulusan. Dan melalui pelukan,
dapat dibedakan bagaimana ketulusan yang benar-benar tulus, kejujuran hati yang
benar-benar jujur, sebesar apa harapan yang ingin terwujud, dan lain
sebagainya.
Lewat pelukan juga semua isi hati dapat tercurahkan. Tumpahkan
tangis, jika perlu. Karena pelukan itu tenang. Tenangkan diri dari amarah,
kerisauan, atau ketakutan. Mententramkan hati.
------------------------------------------------------------
Saat ini aku ingin mengejar ketenangan terlebih dahulu. Bagiku,
ketenangan mendorong untukku lebih getol dalam berkarya. Dengan kondisi
internal dan eksternal yang tenang, akan lebih mudah aku menyelesaikan program
yang tersusun. Meskipun sampai sekarang aku belum tahu apa yang harus aku
lakukan untuk raih ketenangan yang ku harapkan
-- selain berpegang tiang iman padaNya. (tapi tidak bisa dipungkiri,
manusia biasa tetap butuh teman yang lebih dari sekedar teman untuk terus
menemani di sampingnya. Entahlah, sulit untuk saya mengiterpretasikan apa yang
saya maksud. :D )
Semoga Allah tidak membiarkan aku larut dalam "kesoktahuan" lewat mengira-kira, menerka, dan lancangnya mendikte Allah dengan kemauanku. Semoga Allah segera memberiku petunjuk untuk melewati dan
menerima segala kemungkinan nanti. Semoga~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar